Sriwijayaterkini.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menilai pentingnya sebuah sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini penting dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berjiwa progresif dan maju.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato di acara pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga tahun 2025 di sekolah partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Mulanya, Presiden kelima RI ini menyinggung soal pola pembangunan semesta berencana. Ia meminta kepada Menteri Bappenas, Suharso Monoarfo untuk membedah kembali pola tersebut.
“Kalau ada yang jelek, dibuang, kalau ada yang mesti katakan mungkin tidak mengikuti zaman, peradaban, ya dimodifikasi. Tapi intinya itu luar biasa, menurut saya. Nah untuk apa sih? Menyiapkan manusia Indonesia agar berjiwa progresif, maju,” kata Megawati.
Dalam kaitan ini, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini lantas menyinggung soal uang kuliah tunggal (UKT) yang mendapat sorotan dari masyarakat lantaran terjadinya kenaikan. Ia memandang, seharusnya pemerintah dapat menyiapkan anggaran khusus dalam sektor pendidikan ini.
“Kalau saya, sorry, karena saya pernah presiden, kalau untuk sekolah nggak ada duitnya, saya kurangi yang namanya Bansos. Nggak boleh? Boleh,” ujarnya.
Dia meminta agar pemerintah membicarakan kembali kepada DPR untuk menyiapkan postur anggarannya. Sehingga, pendidikan bisa dirasakan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Megawati juga meminta kepada seluruh kadernya yang duduk di DPR RI, untuk dapat memperjuangkan sistem pendidikan yang bebas biaya ke depan.
“Apa nggak bisa? Padahal kan harusnya untuk pendidikan itu, sekolah itu harus gratis. Jangan betul, betul, jalankan. Berani nggak jalankan? Jangan ngomong doang, lho kok pakai heboh, saya tuh sampai pusing UKT,” pungkas Megawati.(*)
Sumber: liputan6.com