Sriwijayaterkini.com, Jakarta – Kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) merupakan momok bagi masyarakat karena menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan dan menjadi pemicu berbagai penyakit.
Kolesterol jahat yang tinggi ditandai dengan kandungan lemak lebih tinggi dibandingkan proteinnya. Bahayanya, LDL tinggi dengan kadar lebih dari 250mg/dL dapat menjadi faktor risiko beragam penyakit seperti kardiovaskular, stroke, dan diabetes melitus.
Gejala kolesterol jahat bisa berbeda-beda pada tiap individu. Kendati demikian, gejala umum yang ditimbulkan antara lain kesemutan pada bagian tangan dan kaki, nyeri pada dada, sakit kepala, mudah lelah dan ngantuk yang bisa membuat tubuh seolah “low-batt” saat beraktivitas.
Di sisi lain, kolesterol jahat bisa dihindari dengan mengubah pola hidup, antara lain:
1. Kurangi makanan tinggi lemak
Lemak seperti olahan susu, butter dan daging yang tidak diolah dengan tepat jadi pemicu utama kolesterol jahat tinggi. Maka mulailah kurangi makanan berlemak.
Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat, antioksidan tinggi serta rendah gula dan kolesterol.
“Contoh makanannya ya seperti oatmeal, beras merah, sayuran, daging rendah lemak, biji-bijian, dan tanaman herbal yang punya antioksidan tinggi seperti curcumin,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Doddy Rizqi Nugraha dalam siaran resmi pada Jumat 5 Juli 2024.
“Cara olahnya kalau bisa direbus atau dikukus, dan hindari menggoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali,” kata Doddy.
2. Jauhi merokok dan alkohol
Zat yang terkandung dalam alkohol dan rokok dapat menghambat perjalanan kolesterol ke hati. Hal itu membuat adanya penumpukan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Gunakan herbal penurun kolesterol
Selain menghindari pantangan, Anda juga disarankan memperbanyak asupan suplemen penurun kolesterol, misalnya yang mengandung curcumin sebagai senyawa aktif pada temulawak yang terdapat pada Helmig’s Curcumin Tablet Forte.
Curcumin mengandung antioksidan tinggi yang terbukti dalam banyak penelitian mampu menurunkan kolesterol, meningkatkan high density lipoprotein (HDL, kolesterol baik) dan menurunkan LDL (kolesterol jahat).
Anda juga perlu mempertimbangkan suplemen penurun kolesterol yang sudah terstandarisasi dan terukur kadar ORAC Score (Oxigen Radical Absorbance Capacity), semakin besar nilai ORAC maka semakin tinggi daya antioksidannya.
Curcumin juga berperan besar dalam proses menekan perkembangan sel kanker, menjaga kondisi tetap fit setelah kemoterapi, mencegah sembelit, sebagai anti-aging, obat hepatitis, serta membantu mencegah badai sitokin (gangguan karena adanya respons imun tubuh yang kurang baik atau berlebihan).(*)
Sumber: tempo.co