Alaku
Alaku
banner 728x250
Wisata  

Warga Khawatirkan Wisata Sungai Kasie dan Persawahan

banner 120x600

Sriwijayaterkini.com, Lubuk Linggau – Pengelolaan objek wisata sungai kasie dan area persawahan di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dirasa tidak ada manfaat bagi masyarakat dan petani sekitar.

Kini wisata sungai kasie di banjiri protes warga sekitar, baik pedagang maupun petani yang memiliki lahan persawahan yang ada di sekitaran aliran sungai kasie, Minggu (21/7/2024)

Alaku

Emen dan pedagang yang lain yang ada di sekitaran wisata kasie mengatakan, pedagang saat ini sudah mulai sepi karena tidak ada kebebasan dan  kenyamanan, ini akibat kawasan sungai kasie sekarang pengelolaannya sudah bersifat pribadi.

Diceritakannya, kalau dulu wisata di kelola oleh karang taruna yang  memikirkan dan memprioritaskan kepentingan masyarakat setempat khususnya kelurahan Lubuk Tanjung.

Dikatakannya, beberapa hari yang lalu salah satu petani protes karena adanya dugaan pembukaan jalan tembus ke lingkar barat yang membelah jalan menuju persawahan kasie, lalu ada juga informasi bahwa alat berat atau exsavator tersebut selain membuka jalan, juga menggeruk aliran sungai.

Saat ini yang di takutkan oleh masyarakat, adanya akses jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat, sangat dikhawatirkan kekayaan alam yang masih alami di aliran sungai kasie, seperti bebatauan, pasir dan batu koral yang belum tersentuh di eksploitasi oleh oknum tertentu.

“Itu akan menjadi ancaman keras bagi lahan persawahan yang ada di pinggiran sungai kasie”, terangnya.

Di jelaskan juga oleh pedagang, sekarang wisata kasie untuk pengunjung sudah menggunakan tiket, dan bayaran tiket per orang Rp.2.500, beda dari pembayaran parkir.

Yang sangat memperihatinkan untuk masyarakat lubuk tanjung yang ada kepentingan di area persawahan kalau melintas di pungut biaya oleh pengelola wisata. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *