Lubuk Linggau–Wisata Kebun Kito mengadakan workshop dengan tema “Rahasia Hasil Kebun Durian Premium Berkualitas” yang menghadirkan sejumlah pakar pertanian dan praktisi perkebunan.
Acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan solusi kepada petani durian terkait permasalahan hama, penyakit, dan peningkatan kualitas hasil panen, Sabtu (11/10/2025).
Workshop ini menghadirkan Prof. Muslim, Dekan Fakultas Pertanian UNSRI, didampingi oleh wakil dekan dan Dr. Candra. Selain itu, hadir pula Dr. Nasrullah Nawawi (CEO Kebon Kito), Tabah Haryanto (Lentera Farm Praktisi Paclo Durian), dan Addi Ramdhoni (Naugarden Linggau Ketua Komunitas Durian Linggau (KOL).
Selain pembicara dari Universitas Sriwijaya, pihak yang menjadi perhatian utama adalah para petani durian yang hadir, baik dari Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Lubuk Linggau dan Sekitarnya.
Mereka ini merupakan para petani yang berprestasi, bahkan merupakan juara kontes Durian yang dilalulan beberapa waktu yang lalu.
Dalam sesi diskusi, Saparudin (Sapok), menyampaikan keluhan terkait penyakit durian lokal yang menyebabkan daun merangas dan rasa buah yang hilang. Permasalahan ulat yang banyak menyerang daun durian akibat berkurangnya populasi burung pemakan ulat tak luput dari perhatian diskusi.
Para ahli memberikan solusi terkait permasalahan tersebut. Prof. Muslim menekankan pentingnya pemupukan yang tepat, termasuk pupuk makro dan mikro, serta menyesuaikan dengan kondisi tanah.
Dr. Candra menambahkan bahwa penyakit hawar daun dapat mengurangi produktivitas durian. Ia menjelaskan bahwa, untuk hama durian seperti ulat serangga kupu-kupu malam, disarankan penggunaan lampu atau cahaya di bawah batang pada jam 6 sampai jam 9 malam. Petrogenol dari bahan baku minyak cengkeh juga dapat digunakan untuk hama buahan lain.
Terjadi diskusi yang manarik dalam sesi tanya jawab, membuat suasana menjadi lebih akrab dan membangun, sehingga mendapat pemahaman baru terkait bagaimana mengelola pertanian menjadi lebih baik, khususnya tanaman durian.
Tak kalah menarik, seolah menjadi percontohan, kawasan wisata Kebon kito menjadi perhatian, khususnya dalam pengelolaan kebun durian.
Selain durian, Wisata Kebun Kito juga menawarkan berbagai tanaman buah unggulan seperti nanas, nangkadak, alpukat, kelengkeng, rambutan, jambu kristal, dan jambu jamaika.
Sania, penjaga tiket masuk, menjelaskan bahwa pengunjung dapat menikmati fasilitas mobiler Kilu Kilo untuk berkeliling area wisata seluas 50 hektar yang terletak di Kelurahan Jukung, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan 1.
Untuk pengunjung dari luar kota, tersedia fasilitas menginap seperti villa, camping, serta aktivitas memancing, motor ATV, dan sepeda gantung. Puncak panen durian biasanya terjadi pada bulan November hingga Februari, mengikuti musim buah-buahan lainnya.















