* Dari Malam Hingga Fajar *
Bogor – Setelah melalui rangkaian sidang panjang yang menguras tenaga dan emosi, Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) 2025 akhirnya menorehkan sejarah baru.
Pasangan Fauzi Amro–Anggawira resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP HA IPB terpilih, usai meraih 244 suara, unggul signifikan atas pasangan pesaing yang memperoleh 130 suara.
Pemungutan suara yang berlangsung penuh dinamika itu digelar di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) IPB Dramaga, Bogor.
Hasil resmi ditetapkan pada pukul 06.01 WIB, menandai berakhirnya forum tertinggi organisasi alumni IPB yang berlangsung hingga dini hari, disaksikan oleh peserta yang setia bertahan sejak awal sidang.
Munas HA IPB 2025 dikenal sebagai salah satu Munas dengan durasi terpanjang, menuntut ketahanan fisik sekaligus komitmen moral para peserta. Namun kelelahan seakan luruh oleh semangat kebersamaan. Mayoritas pemilik suara tetap bertahan hingga detik terakhir, mengikuti seluruh tahapan sidang secara penuh dan menggunakan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab demi masa depan organisasi.
Dalam suasana haru usai penetapan, Fauzi Amro menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh alumni IPB di mana pun berada.
“Terima kasih atas kepercayaan, doa, dan perjuangan seluruh alumni. Amanah ini bukan kemenangan pribadi, melainkan tanggung jawab besar untuk menyatukan potensi alumni IPB demi kontribusi nyata bagi bangsa dan almamater tercinta,” ujar Fauzi dengan suara bergetar,
disambut tepuk tangan panjang peserta Munas.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk merangkul seluruh elemen alumni, tanpa sekat kontestasi, dan menjadikan HA IPB sebagai rumah besar yang inklusif, solid, dan berdampak.
Dengan penetapan kepengurusan baru tersebut, Munas HA IPB 2025 resmi memasuki fase pasca-kontestasi.
Fokus organisasi kini diarahkan pada konsolidasi internal, penguatan jejaring alumni, serta pelaksanaan agenda-agenda strategis yang diharapkan mampu membawa HA IPB semakin berperan aktif dalam pembangunan nasional.
Dari malam panjang hingga fajar menyingsing, Munas ini menjadi saksi bahwa demokrasi, kebersamaan, dan cinta pada almamater tetap hidup di hati alumni IPB. Sebuah awal baru pun dimulai.(*)















