Rejang Lebong (Sriwijaya Terkini)–Program Bedah Rumah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2024 lalu, kini membawa duka bagi masyarakat di Desa Belumai 1, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kamis (04/08/2025).
Suryani (55), seorang ibu rumah tangga (IRT), menjadi salah satu korban dari program bedah rumah yang tidak selesai ini. Alih-alih mendapatkan rumah yang layak huni dari pemerintah, ia justru merasa malu di mata masyarakat.
Suryani menceritakan bahwa pembangunan rumahnya dimulai pada bulan Agustus 2024. Awalnya, ia dan suaminya sangat bahagia karena rumah mereka akan diperbaiki.
“Kita kerjakan secara gotong royong, suami serta anak-anak ikut membantu. Untungnya, kami tidak menggunakan tukang,” ujarnya.
Proses pembangunan sempat berjalan beberapa hari, dimulai dengan pembuatan pondasi, pemasangan batu bata, kusen, hingga pengecoran ring balok. Namun, tiba-tiba pembangunan rumahnya dihentikan tanpa alasan yang jelas.
Kini, kondisi rumah Suryani masih berdiri kokoh namun memprihatinkan. Lumut tumbuh di dinding, batu bata mulai hancur, kusen mulai rapuh, dan besi-besi yang terpasang sudah berkarat. Bangunan yang diharapkan menjadi hunian bersama suaminya itu belum selesai sepenuhnya, malah terbengkalai.
Suryani juga mengaku terpaksa meminjam uang dari Bank Mekar sebanyak Rp3.000.000 untuk biaya makan selama proses pengerjaan rumah.
“Saya terpaksa pinjam uang dari Bank Mekar sebanyak Rp3.000.000 untuk modal makan selama proses pengerjaan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suryani berharap agar pembangunan rumahnya dapat dilanjutkan. Ia ingin menutupi rasa malu dan kecewa di mata masyarakat.
“Sebab sebelumnya, di Desa Belumai 1 sudah pernah ada program bedah rumah yang selesai seratus persen. Kenapa malah yang saya yang ditunda,” keluhnya.
Salah satu warga Rejang Lebong yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa agar terus berkoordinasi dengan Pemerintah, khususnya ke bidang Perkim.
“Sebaiknya komunikasi dengan Perkim. Yang pasti dahulu tahapan sudah dilaksanakan, mulai dari pengajuan proposal dan tahapan lainnya bahkan sudah ada yang bangunannya 100 persen selesai. Sangat miris jika sepeserpun belum dibayarkan,” ujarnya
Sementara itu, Hendra Kabid Perkim PU Rejang Lebong tahun 2024 saat dihubungi wartawan terkait mangkraknya program bedah rumah melalui telepon dan pesan WhatsApp, tidak memberikan respon.
(Mawid)